You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan SALAMREJO
Kalurahan SALAMREJO

Kap. Sentolo, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

SELAMAT DATANG DI WEB SITE KALURAHAN SALAMREJO

PROFIL DESA

Administrator 09 April 2019 Dibaca 2.508 Kali
  1. Luas dan batas wilayah       :
  • Luas wilayah : 421.362,5
  • Batas Wilayah :
  • Sebelah Utara : Sungai Progo
  • Sebelah Selatan : Desa Sukoreno
  • Sebelah Barat : Desa Sentolo
  • Sebelah Timur : Desa Tuksono
  1. Kondisi Geografis :
  • Ketinggian tanah dari permukaan laut : 54 m
  • Banyaknya curah hujan :  2000 – 2500   m
  • Topografi wilayah :  Dataran Rendah
  • Suhu udara rata-rata :  30o C
  • Kelembaban :  70-90
  1. Orbitan (jarak dari pusat Pemerintah Desa/Kelurahan) :
    • Jarak dari Pusat Pemerintah Kecamatan : 5 Km.
    • Jarak dari Pusat Pemerintah Kota Administratif : - Km.
    • Jarak Ibukota Kabupaten : 13 Km.
    • Jarak dari Ibukota Propinsi : 20 Km.
    • Jarak dari Ibukota Negara : 545 Km
  2. Wilayah Pedukuhan

Terdapat 8 wilayah pedukuhan, antara lain sebagai berikut

  • Pedukuhan Klebakan : Mujiran
  • Pedukuhan Mentobayan : Puji Sudarsih
  • Pedukuhan Giyoso : Sagimin
  • Pedukuhan Karangwetan: Suwaldi
  • Pedukuhan Kidulan : Agung Satria Pradana
  • Pedukuhan Dhisil : Paimin
  • Pedukuhan Salam : Kemis
  • Pedukuhan Ngrandu : Sumarno
  1. Pertanahan

1) Status Tanah :

a).  Sertifikat Hak Milik                               :4.574         buah

b).  Sertifikat Hak Guna Usaha                   :     -           buah

c).  Sertifikat Hak Guna Bangunan             :     -           buah

d).  Sertifikat Hak Pakai                              :    64         buah

e).  Tanah Kas Desa                     :

  • Tanah Bengkok : 11.093
  • Tanah Titisara : -    
  • Tanah Pangonan : 059   Ha.
  • Tanah Desa lainnya : -     

f).  Tanah bersertifikat                  :  4490    buah.

g). Tanah bersertifikat melalui

      PRONA/AJUDIKASI               : 200       buah.

h). Tanah yang belum bersertifikat              : 361bidang

2)  Peruntukan

a).  Jalan                                      :16,315   Ha.

b).  Sawah dan Ladang                 : 81,745  Ha.

c).  Bangunan Umum                   : 0,3929  Ha.

d).  E m p a n g                             :        -    Ha.

e).  Pemukiman/Perumahan        :33,750   Ha.

f).  Jalur hijau                              :     0,4    Ha.

g).  Pekuburan                             :3,665     Ha.

h).  Lain-lain ( lumbung, lapangan )            :1,039 Ha.

3) Penggunaan :

a).  Industri                                  :1.5         Ha.

b).  Pertokoan/Perdagangan         : 0,25      Ha.

c).  Perkantoran                            :0,380     Ha.

d).  Pasar Desa                             : 0,210    Ha.

e).  Tanah Wakaf                          :0,454     Ha.

f).  Tanah Sawah                          :77,00     Ha.

  • Irigasi teknis :55,00    
  • Irigasi setengah teknis :6,00      
  • Irigasi sederhana :     -       
  • Irigasi tadah hujan :22,00    
  • Irigasi pasang surut :     -       

g). Tanah Kering

  • Pekarangan :304,86
  • Perladangan :3,25
  • Tegalan :5,25
  • Perkebunan Negara : -       
  • Perkebunan Swasta : 15
  • Perkebunan Rakyat :6,25
  • Tempat Rekreasi : -      

 

Sejarah Desa

                   Dari berbagai sumber yang telah kami telusuri dan digali tentang asal usul Desa Salamrejo adalah sebagai berikut :

                   Desa Salamrejo berasal dari Kademangan Jlegong, dibawah pimpinan Demang pertama yaitu Ki Mulyo Ireno yang bergelar Demang Wonopati I. Kademangan Jlegong adalah bagian dari bagian Kabupaten Mataram Kulon dibawah kekuasaan Kerajaan Mataram Ngayojokarto Hadiningrat. Sepeninggal Demang Wonopati I lalu diganti oleh Demang Wonopati II, Demang Wonopati III, dan terakhir Demang Wonopati IV. Dengan bergesernya jaman sepeninggal Demang Wonopati IV, pemerintahan sistem Kademangan berakhir yaitu sekitar abad ke IX. Pusat pemerintahan Demang Wonopati I sampai dengan Demang Wonopati IV adalah di Dalem Nopaten rumah berbentuk Joglo terletak di Dusun Mentobayan, yang sampai sekarang masih dilestarikan.

                   Setelah berakhirnya Pemerintahan Kademangan maka Kademangan Jlegong terbagi menjadi dua kalurahan, sebelah barat dengan nama Jlegong, sebelah timur dengan nama Kalurahan Salam. Kalurahan Salam dibawah pimpinan lurah pertama yaitu Lurah Ki Wiryo Rejo. Pada masa kepemimpinan lurah pertama ini terjadi pembakuan hak milik atas tanah dan juga didirikan pasar desa yang sampai saat ini terkenal dengan nama Pasar Watu Ombo, yang didirikan sekitar tahun 1922.

                   Kalurahan sebelah barat yang tetap bernama Jlegong memiliki lurah pertama yaitu Ki Wono Karsono. Setelah Lurah Ki Wono Karsono menyelesaikan masa jabatannya kemudian digantikan oleh lurah kedua yaitu Ki Mangun Werdoyo. Akan tetapi, karena suatu hal Ki Mangun Werdoyo tidak dapat melanjutkan kepemimpinannya hingga selesai masa jabatannya maka digantikan oleh Wakil Lurah yaitu Ki Karto Taruno sebagai Pelaksana Tugas sampai berakhir tahun 1933.

                   Pada tahun 1933 terjadi otonomi yang pertama ditandai dengan penggabungan kalurahan kecil, maka Kalurahan Jlegong dan Kalurahan Salam digabung dengan nama Kalurahan Salamrejo yang bermakna selamat dan makmur. Lurah Salamrejo pertama yang menjabat yaitu Ki Joinangun (1933 – 1947). Pusat pemerintahan berada di rumah Ki Joinangun. Pada tahun 1947 terjadi otonomi desa yang kedua, ditandai dengan semua Prabot desa diberhentikan dengan hormat, dengan mendapat pensiun tanah pengarem-arem dari sebagian Tanah Pelungguh. Kemudian Prabotdesa yang memenuhi syarat dapat dipilih kembali. Setelah otonomi desa yang kedua, Desa Salamrejo Lurah pertama dijabat oleh Ki R. Sastro Suwarno (1947-1968).

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image