Berdasarkan pemaparan anggota Gugus Tugas COVID-19 DIY, dr. Riris Andono Ahmad, MPH, PhD, telah dilakukan penyelidikan epidemiologi dan contact tracing terhadap 75 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 dari total 713 kasus COVID-19 yang telah terdata hingga tanggal 22 April 2020.
Dari hasil penyelidikan tersebut, diketahui bahwa 51 dari 75 kasus merupakan kasus yang mempunyai riwayat paparan berupa kunjungan ke wilayah-wilayah yang dianggap sebagai zona merah, baik karena baru pulang berkunjung dari luar negeri ataupun daerah lain di Indonesia
Dari hasil contact tracing terhadap 51 kasus generasi pertama kasus Covid 19 di DIY, telah ditemukan 12 kasus yang tertular dari kasus generasi pertama. Penularan kasus dari generasi pertama (G1) ke generasi kedua (G2), merupakan bukti telah terjadinya penularan lokal di wilayah DIY. Penularan G1 ke G2 telah terjadi di kelima kabupaten di DIY. Adapaun penularan G1-G2 merupakan penularan yang sifatnya terbatas
Penularan lokal di masyarakat terjadi meluas apabila ditemukan bukti bahwa kasus-kasus dari generasi-generasi di bawahnya (G2, G3, G4) jumlah kasusnya jauh melebihi generasi sebelumnya. Akan tetapi hal ini juga ditentukan oleh kapasitas penemuan dan diagnosis yang dimiliki
Adanya kasus terkonfirmasi yang tidak mempunyai hubungan dengan kasus, riwayat perjalanan atau kontak dekat lainnya juga menjadi indikasi bahwa mulai terjadinya transmisi di komunitas
Oleh karenanya, hal yang direkomendasikan adalah perlu adanya contact tracing dan skrining serologis yang lebih ekstensif untuk melihat sebaran penularan lokal di populasi
sumber : Instagram @humasjogja
#JogjaElinglanWaspada
#JogjaBisa
#COVID-19